(01)
Salam Prides,
Ini thread trip report perdana saya di forum ini, trip singkat di akhir bulan agustus 2020 kemarin. Sembari saya coba-coba untuk posting foto, izinkan saya untuk berbagi pengalaman saya yang ga seberapa ini ya om, hehe. 😀
Diawali dengan keinginan saya untuk menapaki ke yogya, saya berusaha mengatur waktu kerja dan kuliah saya agar bisa mengambil cuti/ hari libur untuk bisa me-realisasikan salah satu keinginan kecil saya ini. Saya sendiri seorang perantauan dari desa kecil di Sumatera Selatan, dan sekarang tinggal menetap di Jakarta. Sudah lama sekali penasaran dengan kearifan lokal yang ada di kota yogyakarta, melihat dari media televisi maupun sosial media anak-anak milennial jaman sekarang seperti instagram. Hehe..
Singkat cerita, saya mendapatkan cuti selama +- 10 hari, dimulai dari tgl 27 Agustus 2020. Seminggu sebelum melakukan trip ini pun saya manfaatkan untuk prepare, mulai dari persiapan motor (Bajaj Pulsar 220), maupun persiapan riding gear & equipment. Kalo untuk persiapan budget saya sudah persiapkan dari jauh jauh hari.. xixixi..
*Lompat ke hari H*
Setelah semua persiapan dirasa cukup, motor & fisik pribadi dalam keadaan siap, akhirnya saya tinggal menunggu waktu untuk berangkat, rencana start dari rumah (Jakarta) jam 11 malam, dan beristirahat di Puncak, Bogor. Agar dipagi harinya ketika lanjut ke arah Bandung bisa menikmati sejuknya udara dan kabut Bogor, meskipun hanya sebentar. hehe.. Oiya, trip saya ini melewati jalur selatan Jawa, yaitu Jakarta - Bandung - Cilacap - Purwokerto - Dieng - Temanggung - Magelang - Yogyakarta.
(foto motor saat menunggu waktu berangkat)
NEXT..
"Manusia yang kuat hatinya adalah yang mampu mendengar dan membantu penderitaan orang lain, sementara dirinya sendiri sedang mengalami kesusahan"
Nice RR. 👍 Tapi kok gambarnya gak nongol. 😭
(02)
Riding di malam hari selama 3 jam, sampailah saya di Puncak bogor dan beristirahat di Warung Galau, Puncak. Tempat rest andalan Biker, saya bersinggah dan memilih beristirahat disini karena tersedianya tempat untuk tidur. Dan harga jajanan yang terjangkau, maklum naluri budget seorang perantau jadi selagi bisa ngirit kenapa enggak. 🤣 Menikmati secangkir kopi untuk sekedar menghangatkan tubuh, kemudian lanjut tidur untuk mengisi kembali tenaga agar di pagi harinya tidak merasa ngantuk.
*Pagi harinya pukul 06.00*
Akhirnya pagi haripun tiba, terbangun dengan mata yang masih sedikit mengantuk, saya kembali memesan kopi hangat dan roti bakar untuk sarapan. Kulihat diluar sana kabut Bogor saat itu tebal sekali, sembari mengumpulkan tenaga, saya cicil makan sarapan yang sudah saya pesan tadi.
(selfie dulu di Puncak) 🤣
Waktu menunjukkan pukul 06.20. Saya bergegas untuk memanaskan motor dan bersiap untuk melanjutkan kembali perjalanan yang masih jauh ini. "Dieng, Yogya.. Aku datang" gumamku dalam hati. Perasaan senang ga karuan karena akhirnya bisa merealisasikan keinginan yang sudah lama saya impikan.
(SPBU Ciloto,Puncak)
Deg..Gedeg..Gedeg.. Pukul 11 siang sayapun sampai di Bandung, saya mendapat chat WA dari teman-teman Pulsar Bandung yang sebelumnya kenal di Facebook, mereka menyuruh mampir di salah satu tempat mereka untuk sekedar ngopi. Saya iya kan untuk silaturahmi dan itung-itung memperbanyak jaringan teman. Ehh.. Tak disangka.. Mungkin karena keasyikan ngobrol, saya pun ga di-izinkan untuk lanjut jalan setelah zuhur, alasannya karena macet dan panas, disuruh tunggu dan berangkat sore harinya.. pikirku yasudahlah, pasrah haha..
Namun eh namun.. ternyata temen temen Pulsar dari Sumedang pun juga datang untuk menemui saya dan saya pun diajak untuk ikut ke sumedang untuk mampir ke kota mereka. Pikirku dalam hati "Duh.. gawat ini.. bisa bisa disuruh nginep disumedang"..
Saya pun ga bisa menolak karena merasa ga enak hati mereka sudah jauh-jauh datang jemput dan ngajak saya untuk main ke sumedang.. Akhirnya saya pun lanjut jalan bersama temen temen Pulsar Sumedang pukul 7 malam 🤣 berpamitan dengan temen-temen Pulsar Bandung, tak lupa berterima kasih atas jamuannya.
(Pukul 7 malam, persiapan menuju sumedang)
(pukul 09.30 sampai di sumedang)
Kembali mengobrol dan beristirahat di salah satu sekretariat Club Pulsar yang ada di Sumedang. saya pun tak d-iizinkan untuk melanjutkan perjalanan, alasannya karena sudah terlalu malam haha..
Ya sudah deh pikirku, benar juga sih sudah malam dan ga efektif untuk lanjut karena saya sendiri belum tau medan yang akan saya lewati, akhirnya saya pun berisitirahat di Sumedang dan menikmati makanan khas Sumedang, yaitu Tahu Sumedang bersama teman-teman yang lain. 😀
NEXT, HARI KEDUA..
"Manusia yang kuat hatinya adalah yang mampu mendengar dan membantu penderitaan orang lain, sementara dirinya sendiri sedang mengalami kesusahan"
(03)
Hari kedua pun tiba..
Terbangun saat subuh, lanjut sholat dan kemudian memanaskan motor, tak lupa untuk mandi agar fisik fresh, kami pun sarapan nasi uduk bersama, kemudian bercerita-ria berbagi pengalaman masing-masing diselingi tawa-tawa kecil. Ah.. humble-nya teman-teman jauhku ini.. merasa diperlakukan seperti saudara yang sudah lama kenal padahal saya pun baru kenal dengan mereka..
Tapi saya tidak boleh terlena dengan obrolan ini, perjalanan ini harus tetap lanjut, saya berharap di lain waktu dan kesempatan kami bisa bertemu lagi dan saya bisa mencicipi kembali Tahu asli Sumedang.. Haha..
Akhirnya pukul 7 pagi saya dilepas dari Sumedang, menuju Banjar kemudian Dieng, Jawa tengah.
(Gapura perbatasan Garut-Tasik)
(Gapura memasuki Kota Banjar)
(Gapura perbatasan Jawa Barat & Jawa Tengah)
(Majenang, cilacap, Jawa tengah)
Sesampainya di cilacap, saya mampir ke salah satu rumah teman Pulsar yang ada disana. Beliau adalah salah satu temen sosmed saya, wajib bagi saya untuk menemui nya, karena selama ini hanya berbalas pesan komentar di fb.
(Rumah teman Pulsar majenang, cilacap)
Tak disangka.. tenyata 2 rider Pulsar Purwokerto (BAWOR PURWOKERTO) menjemput saya ke majenang untuk mampir ke Purwokerto.. Duh lagi lagi ga enak hati saya untuk menolak karena planning saya dihari kedua ini ingin langsung bablas ke Dieng.. Tapi saya salut dengan solidaritas mereka dan menghargai perjuangannya saya pun tentu meng-iyakan untuk ikut mereka ke Purwokerto..
(Singgah ke tempat Rider Pulsar Purwokerto)
Malam harinya, saya diajak untuk main ke Baturaden, Kaki Gunung Slamet. Mereka bilang disana tempatnya sejuk untuk ngopi dan ngobrol, ditambah view sinar lampu perkotaan yang memanjakan mata, seperti di puncak, Bogor. Kami juga menginap disana. Mantap hehe..
(Batudaren, Purwokerto di malam hari)
Btw, pengelola warung singgah/ cafe ini menyediakan Sleeping bag dan bantal bagi yang ingin menginap, karena disini tersedia tempat seperti Bale untuk tidur. untuk harga sewa sleeping bag-nya hanya 30rb. Murah meriah hehe 😀
NEXT.. HARI KETIGA..
"Manusia yang kuat hatinya adalah yang mampu mendengar dan membantu penderitaan orang lain, sementara dirinya sendiri sedang mengalami kesusahan"
Nice RR. 👍 Tapi kok gambarnya gak nongol. 😭
Masa sih min? padahal copas foto dari Google Photos .Apa masih salah yak caranya? 😆
"Manusia yang kuat hatinya adalah yang mampu mendengar dan membantu penderitaan orang lain, sementara dirinya sendiri sedang mengalami kesusahan"
(04)
Hari ketiga, pagi menyambut kami, di-iringi rintik hujan khas dataran tinggi, tidak deras tidak pula gerimis, bisa dibilang hujan kabut. Sarapan kali ini ditemani kopi hitam, nikmat sekali, sesekali suara jangkrik muncul menemani obrolan kami..
(Baturaden, Purwokerto)
(menikmati secangkir kopi panas ditemani riung suara jangkrik)
Pagi ini saya berencana untuk pergi mendatangi bengkel Adi Guna Motor, bengkel khusus Pulsar di Baturaden, lokasinya tidak jauh dari tempat kami menginap. Saya merasa kuda besi saya perlu di cek karena ada sedikit masalah pada kampas kopling yang selip, sebenarnya saya sudah merasakan kejanggalan tsb sewaktu di Sumedang. Lanjut...
Setelah sarapan selesai diantarkanlah saya ke Bengkel, bertemu dengan Om Adi (Pemilik bengkel). Mengobrol kemudian di cek lah si kuda besi, service tune up sekaligus ganti oli biar performa makin oke dan meyakinkan. Setelah selesai diajaknya kami sarapan bersama keluarga Om Adi, setelah itu saya bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju Dieng..
Waktu menunjukkan pukul 10.30, saya pun meringkas kembali duffle bag yang sempat saya lepas untuk mengambil pakaian ganti dan memakai jaket dan sepatu tanda saya akan segera melanjutkan perjalanan, berpamitan dengan Om Adi dan keluarganya, tak lupa menghanturkan ucapan terima kasih atas jamuannya. Kemudian cuss saya melanjutkan perjalanan, diantar oleh rekan Pulsar Purwokerto sampai jalan keluar dari kota Purwokerto, kali ini rute yang akan saya tempuh yaitu melalui Banjarnegara kemudian Wonosobo dan finish etape pertama di Dieng.
(Dokumentasi foto selama perjalanan menuju Dieng)
Pukul 16.00 saya sampai di Tugu Dieng, senang sekali rasanya bisa sampai di checkpoint ini, rencana kali ini sebenarnya ingin menginap dan paginya singgah ke tempat-tempat wisata yang ada di Dieng, namun sayang beribu sayang.. ternyata tempat wisata yang ada di Dieng ditutup sementara karena covi19, saya dapati info tsb dari akang tukang somay sebelah tugu Dieng ini, saat saya membeli jajanan ini untuk mengisi perut. Haiss.. sayang sekali saya kurang beruntung, tapi it's okey, bisa sampai disini pun saya sudah senang sekali, apalagi bisa foto di depan Tugu Dieng ini hehe. 😊
"Manusia yang kuat hatinya adalah yang mampu mendengar dan membantu penderitaan orang lain, sementara dirinya sendiri sedang mengalami kesusahan"
Nice RR. 👍 Tapi kok gambarnya gak nongol. 😭
Masa sih min? padahal copas foto dari Google Photos .Apa masih salah yak caranya? 😆
Mungkin privacynya masih belum public. Coba dicek di albumnya. 😊
Nice RR. 👍 Tapi kok gambarnya gak nongol. 😭
Masa sih min? padahal copas foto dari Google Photos .Apa masih salah yak caranya? 😆
Mungkin privacynya masih belum public. Coba dicek di albumnya. 😊
Coba cek setting option di album Google Photos-nya. Yang terakhir tinggal di-"on"-kan.
Coba cek setting option di album Google Photos-nya. Yang terakhir tinggal di-"on"-kan.
Ok thanks min, sudah di setting on nih, mudah-mudahan fotonya udah muncul di thread kali ini. 😀
"Manusia yang kuat hatinya adalah yang mampu mendengar dan membantu penderitaan orang lain, sementara dirinya sendiri sedang mengalami kesusahan"
@jorghihendrika Nah cakep. 👍 Tinggal post 4 aja yang masih blon nongol potonya. 😊
(05)
Perasaan dilema menghampiri, antara melanjutkan lagi perjalanan sore itu juga menuju jogja atau menginap menunggu keesokan hari. Tapi kulihat Google maps jarak tempuh Dieng - Jogja hanya berkisar 4 jam. "Disini nginep juga pasti dingin banget.. lagian cuma 4 jam ke yogya, paling ngaret sejam, udah deh lanjut aja" pikirku dalam hati. Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sore itu menuju Yogya, start pukul -+17.15, tak lupa untuk menyantap makan sore terlebih dahulu di Rumah Makan Padang yang ada di Dieng. Lanjutt...
Menuruni Dieng menuju Wonosobo, kemudian masuk temanggung, membelah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di malam hari. Sepi sekali jalanan saat itu, padahal masih pukul 7 malam, menyusuri jalan sendirian sambil bernyanyi menghibur diri, sesekali melirik GPS yang ada di holder untuk memastikan maps menunjukkan jalur yang benar.
Pukul 20.30 sampai di Magelang, fisik ini sudah lelah dan mata sedikit mengantuk. Tak banyak fikir saya pun berhenti di Pom Bensin Pertamina untuk mengisi bahan bakar kemudian beristirahat di mushola yang tersedia di Pom Bensin tsb. Kulihat kembali GPS, jarak tempuh masih 1 jam lagi, tapi saya tak mau mengambil resiko karena fisik yang sudah tidak efektif untuk dibawa Riding. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur di mushola, memulihkan kembali fisik sembari memanfaatkan fasilitas mengecas Hp dan Powerbank.
Tak disangka tidurku ternyata lumayan lama, hampir satu setengah jam saya tertidur pulas, mungkin karena terlalu capek, tapi syukur sekali mata agak sedikit agak melek dan segar walaupun tidak segar-segar bgt tapi yakin bisa lanjut sampai yogya dengan sisa-sisa tenaga yang ada ini. Mencuci muka, Prepare lalu kembali melanjutkan perjalanan..
Bismillah.. sampe yogya..
Setelah kurang lebih 1 jam Riding akhirnya saya pun memasuki Kabupaten Klaten menandakan Yogya sudah didepan mata. Akhirnya.. sampe juga, perasaan campur aduk saat itu intinya sangat bahagia bisa sampai di Yogya. Akhirnya saya sampai di Yogya pukul setengah 11 malam (22.30). Saya langsung pergi ke Keraton (alun-alun utara) untuk mengobati rasa penasaran saya selama ini. Keunikan Yogya kali ini saya rasakan secara langsung, mulai dari Logat bicara Masyarakatnya, Suasananya. Pokoknya ga bisa digambarkan haha.. Singkat cerita saya pun mampir di salah satu Angkringan yang ada di Keraton untuk mengisi perut. Tak lupa mengabari teman yang tinggal di yogya, untuk bertemu besok paginya di area Keraton.
Setelah mengisi perut, saya pun mencari penginapan di sekitar Malioboro, akhirnya dapatlah R*ddorz, aKhirnya pukul 23.00 saya pun check-in secara manual (tidak menggunakan aplikasi) dan beristirahat..
NEX HARI KEEMPAT..
"Manusia yang kuat hatinya adalah yang mampu mendengar dan membantu penderitaan orang lain, sementara dirinya sendiri sedang mengalami kesusahan"
mantap kk
cendol dawet send 😀