Long Way Don Jkt – Lombok
Hari Pertama, Senin 9 Mei 2011
Karena motor sudah ada di Solo, dan pengalaman pulang dari Solo – Jakarta menggunakan bus sangat membuatku menderita saya memilih naik pesawat sajalah, harganya affordable dan tepat waktu. Bayangkan saja jam 5 sore naik bis Rosalia dari Solo sampai kampung rambutan jam 11 siang!! Ada pengerjaan jalan di patok besi setelah pamanukan (ini yang terparah), dan banyak pengerjaan jalan lain seperti di Brebes dan beberapa titik lain. Karena naik pesawat Garuda, terecord di GPS, ini adalah kecepatan tertenggi pada riding kali ini.. xixixi.. Nih liat kecepatannya… 819 km per jam.
800 km per jam lebih !! Jakarta Solo hanya 45 menit. Harga tiket affordable 300 ribuan.
Dengan waktu 45 menit, malah sampai lupa makan siang, untung di jemput mas Bondan di Bandara, dan alangkah senangnya waktu dijemput langung bisa riding Pio putih andalanku.. wah, mantap bener, dah kangen. Sebelum menuju lokasi tokonya mas Damar di mana box, jaket, sepatu dll disimpan, akhirnya mampir makan siang dulu. Kali ini aku memilih Garang Asem, tapi kali ini luar biasa.. bungkusnya gede, isinya bisa untuk makan orang serumah dan aku nobatkan sebagai Garang Asem Ayam terbesar di dunia Xixixi.. Dan ini ditraktir loh sama Mas Bondan, ck ck ck… makasih ya mas.
Garang Asem Ayam terbesar di dunia. Rasanya? Muntap.. lokasi nggak jauh dari airport.
Setelah istirahat, dan menempelkan side box di tempatnya, ternyata mas Damar sudah nyuci jaket Prides ku, dan mensetting rem belakang si pio.. Perasaan tuh jaket dari 3 tahun yang lalu nggak pernah dicuci, ini malah dicuciin.. jadinya riding kali ini aku wanggiiiiii sekali.. xixi. Makasih yah mas Damar. Beberapa teman-2 COPS dan Angga Sobbisco merapat seperti biasa, dan aku sempat minta ditemani ke toko buku untuk membeli peta, akhirnya aku dapatkan petanya, sekalian minta foto dengan Angga Sobbisco, yang juga penggiat Nusantaride.
Angga dan Okky Sobbisco, para penggiat Nusantaride…
.Menjelang magrib datanglah blogger Solo, mas Kentadis (http://kentadis.wordpress.com/) yang sebelumnya aku kenal secara online saja, kita cukup cerita panjang lebar tentang pulsar, scorpio, dan dunia berkomunitas di Solo. Seru saja dan lucu, oh yah, Mas Damar won’t let me pay for the food !! Makasih ya mas Damar.. jangan sering-2.. nanti aku ndut.
Ngobrol santai malam hari ala biker Solo..
Sempet ngobrol tentang Indomotoblog, Koboi, Koboy, Otoblogger..
Kentadis minta ijin ganti pio ke mami Kentadis.. xixi..
Malam senin ini mas Damar katanya sudah merapihkan kamar buat tempat ku tidur, tapi karena aku takut diisengin sama orang gila ini, aku memilih untuk mencari tempat nginap sendiri (phobia orang yang jahil xixi), dan ditemani Angga Sobbisco, aku mendapatkan kamar di Tawamangu, sekitar 45 menit dari Solo. Udaranya seeeejuk, cocok buat beruang. Terima kasih teman-2 Sobbisco – Karanganyar yang sudah menemani ku riding ke tawamangu pas gelap gulita.
Sobbisco – Karanganyar..
New Megapro dari Sobbisco mematut dengan givi e36 yang aku bawa.. cocok nggak yah?
Sekitar jam 12-an aku bisa memejamkan mata, nggak sabar untuk menikmati riding pagi hari di Tawamangu / Cemorosewu. Katanya bagus sekali, tapi aku tidak pernah liat saat siang hari.
End of day one, Long Way Don!!